Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong program hilirisasi industri. Bila program ini berhasil, maka ekonomi Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-5 di dunia.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat menghadiri acara. Rakernas Hipmi XVII, di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (5/3/2021). Untuk mencapai hirilisasi industri, pemerintah terus mengundang investor asing maupun investor besar dalam negeri untuk membangun infrastruktur negeri dengan melibatkan pengusaha-pengusaha daerah.
“Saya selalu titip kepada kepala BKPM, agar bisa menyambungkan, mempatnerkan antara investasi investor baik investor asing maupun investor besar di dalam negeri, untuk bisa berpatner dengan pengusaha-pengusaha Hipmi, pengusaha-pengusaha daerah,” kata Jokowi.
“Ini sudah saya perintah, jadi nanti kalau tidak terlaksana, bapak-ibu sekalian ngajarnya ke Pak Bahlil (Kepala BKPM), jangan ke saya lagi. Saya cuma nanya ini ada investor mau masuk ke provinsi ini kerjasamanya dengan siapa saya hanya tanya itu,” tambah Jokowi.
Jokowi mengungkapkan dengan keterlibatan investor dalam pembangunan infrastruktur, akan menggenjot ekonomi nasional menjadi lebih besar, dan hal ini akan menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan bangsa Indoensia.
“Karena ke depan, saya melihat bahwa dengan hilirisasi, industristrialisasi, kita akan menuju betul-betul sebuah tansformasi ekonomi yang benar. Dan itu lah nanti yang akan meloncatkan negara kita Indonesia menjadi 5 (lima) besar ekonomi terkuat dunia. Kalau ini berhasil. Hati-hati ini sebuah tantangan besar.
Hal ini kata Jokowi juga ditopang dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar serta peningkatan daya beli masyarakat yang terus meningkat walaupun saat ini sedang dilanda Pandemi Covid-19.
“Karena ukuran ekonomi Indonesia sangat besar, peluang bisnisnya juga sangat besar, pasar domestik Indonesia sangat besar, 270 juta penduduk, ini adalah sebuah pasar domestik yang sangat besar. Daya beli rakyat kita juga sangat besar, indeks konsumsi konsumen kita terus meningkat diangka 84,9 pada Januari 2021, setelah sebelumnya turun 79 di Oktober 2020,”
“Konsumsi rumah tangga kita juga sudah menunjukkan sinyal positif, meskipun masih minus 3,6% di kuartal IV setelah sebelumnya sempat anjlok di minus 5,5% di kuartal II 2020. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di 2020 masuk 15 besar PDB dan banyak lembaga-lembaga dunia yang memprediksi Indonesia akan menempati posisi 5 besar dengan PDB terkuat di dunia, dan pada 2021 PDB kita diprediksi akan kembali pada angka 4,5-5,5%,” tutup Jokowi.